Maskoflife

Maskoflife

Either write something worth reading , or do something worth writing.

Impressive Sketch

Impressive Sketch

Take a life

Take a life
Growth: its a process that we must passed

24 Mei 2013

That's All About Care and Find Joy in Life :)

     Seks merupakan hal yang sangat rumit yang menghubungkan pikiran dengan tubuh.. Kali ini kita akan membicarakan mengenai hubungan antara seks dengan stres.. Seperti kita semua tahu bahwa stres dapat membawa banyak dampak untuk individu yang mengalaminya.. Dalam kaitannya dengan seksual, stres yang dialami seseorang dapat berpengaruh pada hasrat seksual (sexual desire) yang dimilikinya.. Selain itu, stres juga dapat mengakibatkan seorang individu tidak dapat mencapai kenikmatan seksual atau yang disebut sebagai orgasme dalam sexual intercouse yang berlangsung..
     Yang dapat dilakukan agar tidak stres adalah managing time atau mengatur waktu sehingga para wanita yang biasanya lebih sulit mencapai orgasme dapat mengatur kapan waktu untuk mengurus anak, mengurus cucian kotor, menyiapkan makanan dan kapan saat berhubungan dengan pasangannya.. Dalam film itu bayangkan seperti sebuah reality show Oprah dengan pembicara duo Bernard.. Mereka selaku pembawa acara menanyakan pada banyak perempuan yang ada distudio mengenai beberapa pertanyaan.. Jawaban yang diberikan harus dalam rentang tidak pernah sampai pada sering.. Salah satu pertanyaannya adalah "Kapan terakhir kali anda merasa puas saat melakukan hubungan seksual dengan pasangan?" dan "Apakah anda dapat mengatasinya dengan baik?" Jawaban yang banyak dilontarkan oleh para hadirin adalah almost never atau hampir tidak pernah.. Dari jawaban2 tersebut ditemukan bahwa stres dapat menjadi sangat mengganggu dalam sexual intercouse.
     Dalam cuplikan tersebut pun dikatakan bahwa masalah akan menyebabkan stres, dan masalah yang dipendam dan didiamkan akan menyebabkan depresi.. Terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa ada bagian otak yang berhenti bekerja saat individu sedang stres yang berkaitan dengan perannya dalam proses mengingat dan belajar.. Jelas bukan bagi kita untuk menyadari bahwa pada saat kita sedang stres sangat sulit bagi kita untuk berkonsentrasi, berpikir dan belajar, dan bisa dibayangkan bagi wanita untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangannya akan jadi seperti apa.. Kenapa wanita?? Karena pada wanita adalah emosi menjadi faktor dominan yang berperan hehehe
     Pada penelitian juga dikatakan bahwa saat stres tubuh mensekresi hormon kortisol yang menyebabkan individu menjadi cepat marah dan dapat menyebabkan sistem imun tubuh yang menurun.. Lalu bisa dibayangkan ya apa yang terjadi pada individu dengan stres yang kronis????!
     Setelah usia 40 tahun ke atas, setiap individu mengalami berbagai perubahan dalam tubuhnya seperti perubahan hormon, stres berlebihan, dan pola makan yang tidak terkontrol.. Hal tersebut merupakan kombinasi yang sangat menyeramkan bukan?? Secara garis besar dalam penelitian, ada beberapa tipe individu dalam mengatasi stresnya yaitu tipe krisis yang menghindari makan dan menjadi tidak bertenaga, tipe resilien yaitu memilih untuk memakai aromaterapi, berselimut dan melakukan hobi lainnya dan sisanya yang paling banyak dalam penelitian tersebut adalah individu menjadi kebanyakan MAKAN! huehehe
     Nah, untuk individu tipe terakhir yang cenderung menjadi banyak makan saat sedang stres, akan sangat baik untuk memerhatikan makanan yang dikonsumsi.. Menurut seorang pakar dari Amerika dalam reality show tersebut, makanlah makanan dengan kualitas yang tinggi seperti yoghurt dengan buah ataupun minuman lemon..
     Oke, kita balik lagi ngebahas tentang hubungan seksual dengan stres ya.. Selain itu semua, ada juga pertanyaan bagus dari temen sekelas yaitu, apakah stres mempengaruhi hubungan seksual ataupun hubungan seksual yang akhirnya menyebabkan stres?? Jawabannya adalah kedua pertanyaan tersebut berkolerasi yaitu saat stres, wanita cenderung tidak bergairah seksual, hal ini sedikit berbeda dengan laki2 yang justru lebih membutuhkan seks saat stres untuk me-release stresnya tersebut..
     Sedangkan apakah hubungan seksual juga dapat menimbulkan stres?? Jawabannya tentu adalah DAPAT! Misalnya saja wanita yang sulit mencapai orgasme dan pasangan lelakinya yang terlalu mengejar orgasme dalam sebuah sexual intercouse sehingga menyebabkan hubungan tidak berjalan dengan baik dan akhirnya stres.. Sebenarnya menurut saya, yang terpenting adalah intimacy dan attachment sih yang harusnya diutamakan, karena ibu Henny pun mengungkapkan bahwa tidak masalah apakah orgasme dapat dicapai atau tidak, yang lebih penting adalah apakah saat melakukan foreplay misalnya yang mengutamakan keintiman dan kedekatan diantara kedua pasangan sudah tercipta dan berjalan dengan baik. .Jika sudah maka seharusnya hubungan seksual yang dilakukan tidak akan berdampak pada stres pada individu.. Intinya adalah that's all about self care, so give care and find joy in life :)
Calvina Veronica
705100020

21 Mei 2013

Photos of the day :)






Mature love is:

not demanding
don't think negatively
don't prevent from reach the dreams
appreciate decision
not impose their egos
and the last is
letting go

Their concern for now on is just reach their dreams
because they are sure and believe that
everything will be okay, more beautiful and happier in the end

One thing that makes you have a willing for letting go is
finding out they doing better and happier without you :)

19 Mei 2013

More About Paraphilia

     Pada kelas hari ini dibahas tentang paraphilia atau yang dikenal dengan penyimpangan dalam mengekspresikan perilaku seksual. Menurut saya pribadi, paraphilia itu sendiri tidak dapat dikatakan sebagai suatu penyimpangan jika individu yang melakukannya sama2 menginginkannya dan tidak adanya paksaan. Saya disini ingin membahas beberapa jenis paraphilia yang sering dibahas saja kaliyaa..
- Fethishism, yaitu individu yang melakukan perilaku seksual dengan objek atau organ tertentu yang tidak wajar.. Misalnya saja masturbasi menggunakan sepatu
- Transvetic Fethishism, yang lebih sering dikenal sebagai trans gender, seperti kita tahu dijaman sekarang individu yang melakukan tras gender sudah banyak sekali ya, bahkan ada yang rela melakukannya demi popularitas dan menjadi artis loh..
- Sadism, yaitu perilaku seksual individu yang suka menyiksa orang lain pada saat melakukan hubungan seksual. Individu ini akan mengalami kepuasan seksual jika melihat pasangannya tersiksa
- Machosism, yaitu mirip dengan sadism namun individu senang dan mendapatkan kenikmatan seksual pada saat dirinya menjadi korban siksaan dari pasangannya
- Exhibitionism, yaitu memperlihatkan alat kelamin genital kepada orang lain. Hal ini mungkin lebih sering dilakukan oleh laki2, namun ada juga perempuan yang melakukannya
- Voyeurism, merupakan kenikmatan seksual yang diperoleh melalui perilaku mengintip orang lain
- Frotteurism, merupakan kegiatan menggesek2kan alat kelamin pada objek lain. Hal ini mungkin pernah terkuak secara publik pada saat dibusway. Waktu itu sempat dibahas dimedia bahwa banyak perilaku laki2 yang tidak senonoh di busway dengan menggesek2kan alat kelaminnya pada tubuh perempuan yang berdiri didepannya..hiii para wanita harus lebih hati2 yaa
- Pedophilia, yaitu menyukai atau melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang usianya jauh dibawah dirinya dan biasanya belum mengalami pubertas. Mungkin pedophilia sering kita denger kaliyaa, kalau mau diliat dari segi psikologisnya, individu yang bisa menjadi seorang pedophilia karena pernah ditolak oleh orang dewasa dan merasa tidak berharga sehingga mereka cenderung mencari anak2 yang dianggapnya dapat menerima mereka
     Berbagai penyimpangan perilaku tersebut dapat disembuhkan atau diterapi. Namun, selama individu yang melakukannya masih merasa puas dan nyaman serta memperoleh kepuasan seksual, maka proses terapi hanya akan sia2 saja. Terdapat pertanyaan yang muncul yaitu apakah pelaku pedophilia akhirnya dapat menjadi pelaku? Awalnya individu mengalami trauma dan sakit hati yang dalam, namun pada satu kondisi dimana individu akan mendapatkan kenikmatan dan akhirny individu yang menjadi korban malah bisa menjadi pelaku.. Trauma yang dialami individu dalam setiap penyimpangan seksual yang dialaminya terkadang terlihat tidak terlalu parah dan individu juga terlihat sudah dapat melalui kehidupannya dengan baik, namun sebenarnya masalah atau pengalaman tersebut belumlah selesai. Individu melakukan respond an terkadang denial sebagai pertahanan dirinya agar mampu menjalani kehidupan dengan terlihat baik2 saja.
     Pemerkosaan yang dialami oleh individu tidak hanya terjadi secara fisik namun membekas secara psikologis.. Kita sering kali menganggap pemerkosaan hanyalah merupakan hubungan seksual yang dipaksakan.. Namun sebenarnya, tindakan apapun termasuk oral dan anal seks yang dipaksakan juga merupakan pemerkosaan.. Beberapa alasan yang disebutkan dalam presentasi kelompok yang menyebabkan individu melakukan pemerkosaan adalah individu yang sedang mabok dan adanya pendapat yang menyatakan bahwa laki2 ingin menunjukkan kekuatannya, karena seperti diketahui bahwa pelaku pemerkosaan biasanya adalah laki2..
     Ada satu hal yang unik nih, di budaya tertentu, wanita disarankan untuk memakai RAPEX sehingga pada saat laki2 ingin memperkosa wanita, penisnya laki2 akan tersangkut didalam alat tersebut dan tidak bisa dicopot dengan bantuan medis hahaha alatnya unik yaa, jadi pelaku pemerkosa udah pasti ketangkap basah dan tidak bisa kabur lagiii
     Pemerkosaan lainnya yang akan sedikit saya bahas sebagai penutup adalah pada saat ditempat kerja yang lagi2 kebanyakan korbannya adalah perempuan.. Ada yang namanya Quid Pro Quo Harrasment yaitu perlakuan atasan kepada bawahannya dengan ancaman bahwa bawahan akan diberikan bonus, naik gaji ataupun fasilitas lainnya jika bawahannya melakukan hubungan seksua dengan atasannya.. Apakah menurut kalian atasan model begini masih pantas jadi atasan?! Ckckck
Yang kedua adalah Hostile Environmental Harrasment yang mengharuskan individu yang bekerja untuk memakai atau mengenakan atribut atau pakaian tertentu yang tidak sesuai dengan norma yang ada, misalnya saja perempuan yang bekerja di bar terpaksa memakai pakaian yang super minim

Oke mungkin sekian dari saya kali ini, baik laki2 terutama perempuan diharapkan berhati2 ya karena dunia ini terlihat semakin keras!

Calvina Veronica 705100020

5 Mei 2013

Usefulness of interview for both of this area
Let's see ;)

     Post blog minggu ini saya akan membahas dua cakupan besar aplikasi wawancara dalam bidang pendidikan dan organisasi.. Pertama-tama saya akan membahas mengenai aplikasi wawancara di bidang pendidikan dulu nih, walaupun mungkin di post2 sebelumnya kita udah pernah membicarakan tentang pendidikan, tapi kita bahas lagi sedikit ya untuk nambah2 ilmu hehehe
Masalah umum yang biasanya terjadi dalam dunia pendidikan itu adalah proses belajar didalam kelas ataupun yang terkait dengan sistem yang diberlakukan di sekolah..
Masalah itu bisa saja seperti learning disabilities atau masalah akademik seperti siswa yang sulit mempelajari pelajaran matematika, developmental problems atau masalah perkembangan, behavioral problems seperti bolos dan psychosocial problems seperti daerah tempat tinggal yang kumuh dan masalah ekonomi yang dialami oleh siswa..
     Nah, aplikasi wawancara yang dilakukan dalam bidang pendidikan itu sendiri biasanya dilakukan kepada siapa?? Jawabannya adalah untuk orang tua, guru maupun siswa itu sendiri.. Melalui wawancara terhadap siswa, kita bisa mendapatkan banyak informasi seperti mengetahui tingkat kemampuan siswa (bahasa, sosial, matematika), mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa dan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh siswa.. Sedangkan melalui wawancara terhadap orangtua hal yang bisa didapatkan oleh pewawancara adalah kita bisa mengetahui pola asuh yang diterapkan oleh orangtua kepada anaknya, mengetahui cara berinteraksi dan intensitas komunikasi orangtua dengan anaknya, mengetahui gambaran perkembangan anak dari orangtuanya dan untuk memverifikasi kebenaran antara hasil observasi yang telah kita lakukan dengan wawancara terhadap anak..
     Yang terakhir nih, wawancara terhadap gurunya, tujuannya adalah agar kita sebagai pewawancara mengetahui efektifkah gaya mengajar guru, mengetahui kurikulum yang diterapkan guru, melihat interaksi antara guru dan siswa dan juga menverifikasi hasil observasi dengan wawancara terhadap anak..
Secara garis besar, ada beberapa etika yang perlu kita perhatikan juga sebagai pewawancara yaitu kompetensi yaitu memastikan bahwa data yang kita peroleh adalah akurat..Etika yang kedua yaitu informed consent yang berisi tujuan wawancara dan kesediaan nara sumber untuk diwawancara..Yang terakhir adalah confidentiality atau kerahasiaan..Sekedar sharing, saya sendiri pernah melakukan wawancara terhadap guru disekolah SMA saya untuk memenuhi nilai tugas psikologi pendidikan, disaat itu pun awalnya saya datang dengan tujuan wawancara sehingga saya memberikan informed consent pada guru yang akan saya wawancarai, setelah itu saya pun mengatakan bahwa semua informasi yang guru tersebut katakan akan saya jaga kerahasiaannya karena itu sudah merupakan tugas kita sebagai calon psikolog :D

     Setelah panjang lebar kita bahas tentang dunia pendidikan, sekarang kita lanjut nih ke bidang psikologi industri dan organisasi (PIO).. Dalam setting organisasi, aplikasi dari wawancara itu sendiri bertujuan untuk job analysis yang mencakup job description dan job specification yaitu rincian atau detail dari suatu pekerjaan yang akan dijabat oleh calon pekerja nantinya.. Tujuan lainnya adalah untuk coaching atau pendampingan untuk memahirkan performa pekerja, performance appraisal atau menilai kinerja pekerja dengan melihat kompetensinya dan digunakan juga untuk exit interview yaitu pada saat perusahaan harus melepaskan karyawan yang dalam artian disini adalah karyawan yang baik dan memiliki kinerja bagus, dilakukan wawancara untuk menegtahui apa alasan pekerja ingin keluar dari perusahaan tersebut.. Ya kurang lebih seperti itu hehehe
     Dalam wawancara itu sendiri, terdapat dua jenis wawancara yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.. Yang akan kita bahas lebih lanjut adalah wawancara terstruktur yang mencakup dua jenis yaitu competence based interview (CBI) dan behavioral event interview (BEI)..
CBI itu sendiri bertujuan untuk mengetahui apakah kandidat atau individu yang diwawancara dapat berteori dan menggeneralisasikan suatu peristiwa yang BUKAN merupakan suatu pengandaian.. Sebenarnya terdapat banyak model pertanyaan dalam wawancara CBI, namun disini saya hanya mencoba memberikan sebuah contoh pertanyaan CBI.. Misalnya saja contoh pertanyaannya adalah "Apakah usaha yang pernah kamu lakukan untuk menghindari ketidakdisiplinan pada saat dalam waktu bekerja??"
Melalui CBI, kita sebagai pewawancara dapat mengetahui pemahaman individu terhadap suatu area kerja tertentu ataupun mengetahui pengalamannya di masa lalu..Mengapa demikian? Karena pertanyaan yang diajukan dalam CBI mengacu pada hal2 apa saja yang telah, pernah atau sudah dilakukan individu selama hidupnya, oleh karena itu, wawancara ini dikatakan lebih tinggi levelnya dibandingkan BEI yang akan kita bahas..
     BEI merupakan metode wawancara yang berfokus pada penggalian kompetensi dan mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh calon kandidat dalam suatu pekerjaan.. Dalam melakukan wawancara model ini, maka kita sebagai pewawancara disarankan menggunakan metode STAR yaitu yang pertama adalah Situation atau Task yang berarti konteks tertentu dimana individu mampu melakukan suatu hal misalnya saja dengan bertanya "Bisakah anda ceritakan saat anda harus bekerja dalam sebuah kerja tim yang mencakup banyak orang?"
     Yang kedua adalah Action atau apa yang kandidat lakukan dalam suatu situasi atau tugas dan bagaimana mengerjakannya.. Contoh pertanyaannya adalah "Apakah tindakan yang dilakukan saat terjadi konflik dengan rekan kerja?" Dan yang ketiga adalah Result yang merupakan hasil atau efek dari tindakan seorang kandidat.. Contoh pertanyaannya adalah "Apakah hasilnya setelah anda melakukan itu?
Dari pertanyaan ini pewawancara dapat mengetahui apakah tindakan yang dilakukan oleh kandidat efektif atau tidak..
     Secara garis besar, kedua model baik CBI maupun BEI sama2 bertujuan untuk mengetahui apakah seorang kandidat atau calon pekerja dapat melaksanakan tugasnya dengan baik saat ditempatkan pada posisi ataupun jabatan tertentu.. Pada kelas Tekwan kemarin, dosen saya mendatangkan seorang yang luar biasa yang telah bekerja selama bertahun2 dibidang food and beverages (F&B). Beliau mengatakan bahwa sebagai seorang staf HRD yang paling diutamakan dalam melakukan wawancara terhadap calon kandidat yang paling dicari dan cubutuhkan adalah service.. Service dalam artian disini adalah apakah kandidat atau calon pekerja dapat melakukan pekerjannya dengan baik dan maksimal dalam posisi atau jabatan yang ditempatinya.. Dalam bidangnya yaitu F&B, beliau mengatakan bahwa service yang paling nyata dan sederhana yang dapat dilakukan adalah senyum.. Sangat sederhana bukan? namun hal ini merupakan salah satu service yang dikatakan baik yang dapat dilakukan oleh seorang pekerja..
     Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa terkadang saat kita melakukan wawancara, informasi terbesar yang bisa kita dapatkan dari kandidat kurang lebih hanya 30%.. Hal ini tentunya jadi pertanyaan untuk kita semua bukan?? Pada awalnya saya sendiri sempat mengatakan bahwa melalui berbagai metode wawancara maka pewawancara dapat mengetahui apakah kandidat dapat bekerja dengan baik, tepat dengan jabatannya dan apakah kandidat dapat maksimal dalam jabatannya.. Namun, menurut saya pendapat beliau mengenai 30 % tersebut adalah begini, menurut pandangan saya sendiri juga, saat melakukan wawancara terhadap kandidat, kita hanya mampu menggali kulit luarnya saja, jadi kapan kita bisa bisa mengetahui apakah kandidat atau calon pekerja dapat bekerja dengan maksimal atau tidak dalam jabatan tertentu? Menurut saya jawabannya adalah dengan melihat individu bekerja.. Dari sanalah, kita bisa melihat secara langsung apa yang akan dilakukan individu saat ia mengalami masalah, apakah individu dapat bekerja dengan maksimal dalam jabatannya atau sejauh mana individu mampu bertahan dalam posisi tersebut.. Wawancara merupakan salah satu cara atau langkah awal yang dapat dilakukan pewawancara untuk setidaknya berusaha mengenali dan menggali lebih dalam informasi mengenai kandidat ataupun calon pekerja :D
     Ada juga hal terakhir yang menarik untuk saya tuliskan adalah.. Saat beliau menanyakan kepada kami semua didalam kelas, Apakah yang menjadi alasan terbesar seorang pekerja ingin resign atau memutuskan untuk berhenti bekerja?" Ayooo kita pikir sama2 hehehe
Jawaban yang muncul dikelas sangat banyak seperti masalah gaji, transportasi, kepuasan kerja, maupun konflik dengan teman kerja..Namun setelah semua jawaban telah diungkapkan, ternyata beliau menjawab bahwa salah satu faktor terbesar yang akhirnya menyebabkan seorang pekerja memutuskan untuk resign adalah ATASAN.. hahahaha jawabannya sangat tepat sih menurut saya, karena semua asalan yang kita ungkapkan seperti gaji maupun konflik dengan teman kerja merupakan hal yang mungkin masih mampu membuat kita bertahan, namun satu2nya masalah yang sudah timbul dengan atasan kita, itu merupakan hal yang amat sangat tidak nyaman dan menyebabkan pekerja tidak tahan dan memutuskan untuk resign pada akhirnya :D Istilah blak2annya adalah ya kalau punya masalahnya sama yang punya perusahaan kita bisa apa?? ya ga??hahahaha
So complicated right? Tapi inilah dunia pendidikan dan dunia kerja.. Selamat menikmati :)

Calvina Veronica
705100020
Class C