Usefulness of interview for both of this area
Let's see ;)
Masalah umum yang biasanya terjadi dalam dunia pendidikan itu adalah proses belajar didalam kelas ataupun yang terkait dengan sistem yang diberlakukan di sekolah..
Masalah itu bisa saja seperti learning disabilities atau masalah akademik seperti siswa yang sulit mempelajari pelajaran matematika, developmental problems atau masalah perkembangan, behavioral problems seperti bolos dan psychosocial problems seperti daerah tempat tinggal yang kumuh dan masalah ekonomi yang dialami oleh siswa..
Nah, aplikasi wawancara yang dilakukan dalam bidang pendidikan itu sendiri biasanya dilakukan kepada siapa?? Jawabannya adalah untuk orang tua, guru maupun siswa itu sendiri.. Melalui wawancara terhadap siswa, kita bisa mendapatkan banyak informasi seperti mengetahui tingkat kemampuan siswa (bahasa, sosial, matematika), mengetahui kelebihan dan kekurangan siswa dan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh siswa.. Sedangkan melalui wawancara terhadap orangtua hal yang bisa didapatkan oleh pewawancara adalah kita bisa mengetahui pola asuh yang diterapkan oleh orangtua kepada anaknya, mengetahui cara berinteraksi dan intensitas komunikasi orangtua dengan anaknya, mengetahui gambaran perkembangan anak dari orangtuanya dan untuk memverifikasi kebenaran antara hasil observasi yang telah kita lakukan dengan wawancara terhadap anak..
Yang terakhir nih, wawancara terhadap gurunya, tujuannya adalah agar kita sebagai pewawancara mengetahui efektifkah gaya mengajar guru, mengetahui kurikulum yang diterapkan guru, melihat interaksi antara guru dan siswa dan juga menverifikasi hasil observasi dengan wawancara terhadap anak..
Secara garis besar, ada beberapa etika yang perlu kita perhatikan juga sebagai pewawancara yaitu kompetensi yaitu memastikan bahwa data yang kita peroleh adalah akurat..Etika yang kedua yaitu informed consent yang berisi tujuan wawancara dan kesediaan nara sumber untuk diwawancara..Yang terakhir adalah confidentiality atau kerahasiaan..Sekedar sharing, saya sendiri pernah melakukan wawancara terhadap guru disekolah SMA saya untuk memenuhi nilai tugas psikologi pendidikan, disaat itu pun awalnya saya datang dengan tujuan wawancara sehingga saya memberikan informed consent pada guru yang akan saya wawancarai, setelah itu saya pun mengatakan bahwa semua informasi yang guru tersebut katakan akan saya jaga kerahasiaannya karena itu sudah merupakan tugas kita sebagai calon psikolog :D
Setelah panjang lebar kita bahas tentang dunia pendidikan, sekarang kita lanjut nih ke bidang psikologi industri dan organisasi (PIO).. Dalam setting organisasi, aplikasi dari wawancara itu sendiri bertujuan untuk job analysis yang mencakup job description dan job specification yaitu rincian atau detail dari suatu pekerjaan yang akan dijabat oleh calon pekerja nantinya.. Tujuan lainnya adalah untuk coaching atau pendampingan untuk memahirkan performa pekerja, performance appraisal atau menilai kinerja pekerja dengan melihat kompetensinya dan digunakan juga untuk exit interview yaitu pada saat perusahaan harus melepaskan karyawan yang dalam artian disini adalah karyawan yang baik dan memiliki kinerja bagus, dilakukan wawancara untuk menegtahui apa alasan pekerja ingin keluar dari perusahaan tersebut.. Ya kurang lebih seperti itu hehehe
Dalam wawancara itu sendiri, terdapat dua jenis wawancara yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.. Yang akan kita bahas lebih lanjut adalah wawancara terstruktur yang mencakup dua jenis yaitu competence based interview (CBI) dan behavioral event interview (BEI)..
CBI itu sendiri bertujuan untuk mengetahui apakah kandidat atau individu yang diwawancara dapat berteori dan menggeneralisasikan suatu peristiwa yang BUKAN merupakan suatu pengandaian.. Sebenarnya terdapat banyak model pertanyaan dalam wawancara CBI, namun disini saya hanya mencoba memberikan sebuah contoh pertanyaan CBI.. Misalnya saja contoh pertanyaannya adalah "Apakah usaha yang pernah kamu lakukan untuk menghindari ketidakdisiplinan pada saat dalam waktu bekerja??"
Melalui CBI, kita sebagai pewawancara dapat mengetahui pemahaman individu terhadap suatu area kerja tertentu ataupun mengetahui pengalamannya di masa lalu..Mengapa demikian? Karena pertanyaan yang diajukan dalam CBI mengacu pada hal2 apa saja yang telah, pernah atau sudah dilakukan individu selama hidupnya, oleh karena itu, wawancara ini dikatakan lebih tinggi levelnya dibandingkan BEI yang akan kita bahas..
BEI merupakan metode wawancara yang berfokus pada penggalian kompetensi dan mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh calon kandidat dalam suatu pekerjaan.. Dalam melakukan wawancara model ini, maka kita sebagai pewawancara disarankan menggunakan metode STAR yaitu yang pertama adalah Situation atau Task yang berarti konteks tertentu dimana individu mampu melakukan suatu hal misalnya saja dengan bertanya "Bisakah anda ceritakan saat anda harus bekerja dalam sebuah kerja tim yang mencakup banyak orang?"
Yang kedua adalah Action atau apa yang kandidat lakukan dalam suatu situasi atau tugas dan bagaimana mengerjakannya.. Contoh pertanyaannya adalah "Apakah tindakan yang dilakukan saat terjadi konflik dengan rekan kerja?" Dan yang ketiga adalah Result yang merupakan hasil atau efek dari tindakan seorang kandidat.. Contoh pertanyaannya adalah "Apakah hasilnya setelah anda melakukan itu?
Dari pertanyaan ini pewawancara dapat mengetahui apakah tindakan yang dilakukan oleh kandidat efektif atau tidak..
Secara garis besar, kedua model baik CBI maupun BEI sama2 bertujuan untuk mengetahui apakah seorang kandidat atau calon pekerja dapat melaksanakan tugasnya dengan baik saat ditempatkan pada posisi ataupun jabatan tertentu.. Pada kelas Tekwan kemarin, dosen saya mendatangkan seorang yang luar biasa yang telah bekerja selama bertahun2 dibidang food and beverages (F&B). Beliau mengatakan bahwa sebagai seorang staf HRD yang paling diutamakan dalam melakukan wawancara terhadap calon kandidat yang paling dicari dan cubutuhkan adalah service.. Service dalam artian disini adalah apakah kandidat atau calon pekerja dapat melakukan pekerjannya dengan baik dan maksimal dalam posisi atau jabatan yang ditempatinya.. Dalam bidangnya yaitu F&B, beliau mengatakan bahwa service yang paling nyata dan sederhana yang dapat dilakukan adalah senyum.. Sangat sederhana bukan? namun hal ini merupakan salah satu service yang dikatakan baik yang dapat dilakukan oleh seorang pekerja..
Selain itu, beliau juga mengatakan bahwa terkadang saat kita melakukan wawancara, informasi terbesar yang bisa kita dapatkan dari kandidat kurang lebih hanya 30%.. Hal ini tentunya jadi pertanyaan untuk kita semua bukan?? Pada awalnya saya sendiri sempat mengatakan bahwa melalui berbagai metode wawancara maka pewawancara dapat mengetahui apakah kandidat dapat bekerja dengan baik, tepat dengan jabatannya dan apakah kandidat dapat maksimal dalam jabatannya.. Namun, menurut saya pendapat beliau mengenai 30 % tersebut adalah begini, menurut pandangan saya sendiri juga, saat melakukan wawancara terhadap kandidat, kita hanya mampu menggali kulit luarnya saja, jadi kapan kita bisa bisa mengetahui apakah kandidat atau calon pekerja dapat bekerja dengan maksimal atau tidak dalam jabatan tertentu? Menurut saya jawabannya adalah dengan melihat individu bekerja.. Dari sanalah, kita bisa melihat secara langsung apa yang akan dilakukan individu saat ia mengalami masalah, apakah individu dapat bekerja dengan maksimal dalam jabatannya atau sejauh mana individu mampu bertahan dalam posisi tersebut.. Wawancara merupakan salah satu cara atau langkah awal yang dapat dilakukan pewawancara untuk setidaknya berusaha mengenali dan menggali lebih dalam informasi mengenai kandidat ataupun calon pekerja :D
Ada juga hal terakhir yang menarik untuk saya tuliskan adalah.. Saat beliau menanyakan kepada kami semua didalam kelas, Apakah yang menjadi alasan terbesar seorang pekerja ingin resign atau memutuskan untuk berhenti bekerja?" Ayooo kita pikir sama2 hehehe
Jawaban yang muncul dikelas sangat banyak seperti masalah gaji, transportasi, kepuasan kerja, maupun konflik dengan teman kerja..Namun setelah semua jawaban telah diungkapkan, ternyata beliau menjawab bahwa salah satu faktor terbesar yang akhirnya menyebabkan seorang pekerja memutuskan untuk resign adalah ATASAN.. hahahaha jawabannya sangat tepat sih menurut saya, karena semua asalan yang kita ungkapkan seperti gaji maupun konflik dengan teman kerja merupakan hal yang mungkin masih mampu membuat kita bertahan, namun satu2nya masalah yang sudah timbul dengan atasan kita, itu merupakan hal yang amat sangat tidak nyaman dan menyebabkan pekerja tidak tahan dan memutuskan untuk resign pada akhirnya :D Istilah blak2annya adalah ya kalau punya masalahnya sama yang punya perusahaan kita bisa apa?? ya ga??hahahaha
So complicated right? Tapi inilah dunia pendidikan dan dunia kerja.. Selamat menikmati :)
Calvina Veronica
705100020
Class C
menurut gue sih..
BalasHapuspekerja dengan usia 20-30, berorientasi mencari penghasilan yang lebih..jadi gaji bisa menjadi nomor satu dalam mereka bekerja..
usia 30 ke atas, lebih memiliki prinsip dalam bekerja..bagi mereka gaji menjadi nomor sekian..mungkin masalah dgn atasan bisa masuk dalam usia ini...